Penulis Saat Menerima Piala Lomba Best Practice Jateng 2018 |
Best Practice - Pertanyaan “Terus
nek wes Juara meh opo?” (terus kalau sudah juara mau apa?) Share
ilmu minimal tentang apa yang telah kita lakukan hingga mengantarkan kesuksesan
kita. Kali ini penulis akan sedikit berbagi tentang bagaimana sih kunci juarai
lomba Best Practice (pengalaman penulis sebagai juara lomba Best Practice tingkat Jawa Tengah 2018).
Memang lomba ini bisa dikatakan bergengsi, karena yang bisa mengikutinya
hanya mereka yang telah melakukan sesuatu secara berulang dan menghasilkan
sesuatu yang bisa dikatakan praktek baik (Best
Practice) yang bisa ditularkan keorang lain. Ga usa panjang lebar lagi berikut 4 kunci dalam menjuarai lomba Best Practice yang telah penulis
lakukan.
mau apa?), tersasa begitu
menusuk perasaan dan menjadi beban tersendiri apabila setelah juara tidak
melakukan apapun. Tiba saatnya memang harus
1. Cari praktek baik apa yang telah anda
lakukan, kaitkan dengan isu pendidikan ter update
Sebisa mungkin praktek baik yang
dilakukan telah dilakukan lebih dari 2 semester, karena makin lama praktek baik
ini dilakukan akan makin besar pula pointnya. Mengingat kebaikan yang berulang
tentu telah mengalami beberapa penyempurnaan. Temukan apa saja yang telah anda
lakukan dalam pembelajaran, membina ekstra atau pun menggerakkan program dan
kultur sekolah sehingga terjadi perubahan yang berati
2. Sampaikan hasil dan dampak dari praktek
baik yang telah anda lakukan
Makin besar hasil dan dampak yang timbul
akibat praktik baik kita tentu akan makin besar pula point penilaiannya.
Perubahan sikap, perubahan kinerja, perubahan prestasi menjadi yang lebih baik
biasanya masih menjadi tolok ukur dari hasil dan dampak dari praktik baik yang
telah kita lakukan. Baik hasil dan dampak untuk diri kita, anak didik kita maupun
sekolah ataupun lembaga kita itu yang akan dinilai.
3. Tunjukan rencana pengembangan kedepan dari
praktek baik yang telah anda lakukan
Agar dapat ditiru dan dilakukan ditempat
ataupun orang lain buat rencana pengembangan kedepan ataupun rekomendasi dari apa
yang telah kita lakukan. Makin banyak pengembangan tentu praktik baik kita juga
akan makin best, mengingat yang kita
berikan belum tentu cocok dilakukan ditempat lain dan bisa jadi dari
rekomendasi yang kita berikanlah yang bisa diterapkan dan diduplikasi. Dan itu
juga sebagai catatan dampak seperti yang telah diulas di point 2.
4. Diskripsikan dalam bentuk laporan
Dalam Best Practice tugas kita
tidak lagi membuat penelitian ulang. Itu yang menjadi point utama, akan
tetapi hanya memaparkan dalam bentuk diskripsi tentang apa yang telah kita
lakukan. Tentu dalam paparan butuh bukti yang kuat untuk meyakinkan juri. Hal
ini biasa dalam bentuk foto, video maupun testimony dari pihak pihak yang telah
mengalami dampak dari praktik baik kita. Sekali
lagi jangan buat ulang alat ataupun penelitian karena tugas anda sekarang hanya
mendiskripsikan apa yang telah anda lakukan!
Untuk itu berikut penulis sampaikan Kerangka Isi Laporan Best Practice Berdasarkan Lampiran 5b. Buku 4 Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru,
1) Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan;
kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan Lampiran; serta
abstraksi atau ringkasan.
2) Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat. b) Bab
Kajian/Tinjauan Pustaka.
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data
berasal dari satuan pendidikannya.
Cara pemecahan masalah yang menguraikan
langkah-langkah atau cara-cara dalam memecahkan masalah, termasuk hambatan
hambatan yang harus diatasi yang dituangkan secara rinci. (Hal yang sangat
perlu disajikan, pada bab ini, adalah keaslian, kejelasan ide/gagasan, dan
kecemerlangan ide terkait dengan upaya pemecahan masalah di sekolah/
madrasahnya. Uraian ini merupakan inti tulisan Best Practice.
3) Bab Kesimpulan dan Rekomendasi
4)
Bagian
Penunjang:
Memuat daftar pustaka dan Lampiran data yang
digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.
No comments:
Post a Comment